Kamis, 17 Desember 2015

laporan praktikum biologi jaringan pada tumbuhan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Seperti layaknya makhluk hidup yang lain, tumbuhan dan hewan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti pada tumbuhan pucuk : batang, cabang, ranting daun, bunga dan buah. Akar : akar  induk, akar leteral ( cabang akar).
Pada proses pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel-sel terorganisasi menjadi jaringan dan kumpulan organ-organ, selanjutnya kumpulan organ membentuk sistem organ dan menjadi tubuh tumbuhan atau hewan bersel banyak (multiseluler).
Sifat dari tumbuhan bersel banyak adalah adanya tingkatan koordinasi dan korelasi yang tinggi antara komponen organ, jaringan dan sel-sel. Jaringan tumbuhan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, atau mempunyai bentuk yang berbeda dan fungsi yang sama atau bentuk yang sama dan fungsi yang berbeda. Semua jaringan tumbuhan umumnya dibagi menjadi 2 tipe yaitu jaringan meristematik dan jaringan permanen. Jaringan meristematik ( muda ) dan jaringan permanen ( dewasa ) bersama-sama membentuk organ-organ tumbuhan yaitu : akar, batang  daun dan organ reproduksi ( bunga, buah dan biji ) yang keseluruhannya merupakan tubuh tumbuhan ( Angiospermae ).
Beberapa jaringan dengan fungsi yang sejenis akan membentuk organ, selanjutnya kesatuan yang berasal dari beberapa organ yang melaksanakan suatu aktivitas ( peranan ) secara bersama-sama .akan membentuk suatu sistem, sebagai contoh : jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dengan beberapa penyusun lain akan membentuk intestinum. Selanjutnya cavum oris, dentis, esophagus, ventriculus, intestinum, cloaca/anus,hepar dan pancreas membentuk sistem pencernaan.



1.2.      Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal beberapa jaringan pada tumbuhan jagung dan tumbuhan kembang sepatu, untuk mengenal organ-organ tumbuhan beserta bagian-bagiannya .











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk serta fungsi yang sama, fungsi yang sama tetapi struktur yang berbeda atau fungsi yang sama dengan struktur yang sama. Bagian-bagian dari suatu tumbuhan sebagai suatu individu biasanya terdiri dari kumpulan jaringan yang kompleks kemudian bergabung membentuk organ, dan organ-organ tersebut akan berkumpul membentuk sistem yang disebut sistem organ yang pada akhirnya menjadi tubuh tumbuhan. Tumbuhan memiliki jaringan dan ada pula yang tidak memiliki jaringan. Pada tumbuhan yang uniseluler atau terdiri dari satu sel saja, dapat dipastikan bahwa tumbuhan tersebut tidak memiliki jaringan. Jaringan pada umumnya hanya terdapat pada organisme tingkat tinggi (Pratiwi, 2000).
Jaringan pada tumbuhan terdiri dari jaringan muda (meristematik) dan jaringan dewasa (permanen). Jaringan dewasa memiliki ciri-ciri bentuk sudah tetap, tidak mengalami pembelahan, vakuola besar, mengalami penebalan dan plasma sedikit. Sedangkan jaringan muda atau jaringan meristem memiliki ciri-ciri yaitu terdiri dari sel-sel embrional, memiliki dinding yang tipis, kaya akan plasma, valuola-vakuola yang kecil, memiliki bentuk yang isodiametris dan terletak di ujung akar, batang dan tunas. Beberapa tipe dari jaringan meristem, yaitu meristem ujung, meristem interkalar, dan meristem lateral (Parlan, 1995)
Pada tumbuhan monokotil daur hidupnya hanya melibatkan pertumbuhan primer saja, tetapi pada tumbuhan lain terutama sebagian besar dikotil, batang, dan akarnya mempertebal diri melalui proses yang disebut pertumbuhan sekunder yang dimulai oleh meristem lateral atau kambium. Kambium muncul dari jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang serta membentuk jaringan sekunder pada bidang yang sejajar dengan organ ini. Ada dua kambium yang dapat berkembang pada tumbuhan yang membentuk pertumbuhan sekunder, yaitu kambium pembuluh dan kambium felogen (kambium gabus). Kambium pembuluh berperan dalam penebalan selama pertumbuhan sekunder, sedangkan felogen menghasilkan lapisan pelindung (gabus). Gabus ini terbentuk di bagian luar akar atau batang yang membesar ketika lapisan permukaan primer (epidermis) rusak karena ketebalannya bertambah sebagai akibat aktivitas kambium pembuluh (Anshari,  1997).
Jaringan penyusun dasar dari organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain:
a.         Jaringan pelindung (jaringan epidermis)
Jaringan pelindung merupakan jaringan yang menutupi permukaan organ tubuh tumbuhan. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan yang ada disebelah dalamnya, selain itu jaringan epidermis juga mengalami differensiasi membentuk bulu akar pada akar yang berfungsi sebagai jalan masuk larutan atau zat-zat dalam tanah menuju jaringan pengangkut pada akar. Pada jaringan ini tidak terdapat kloropil kecuali pada daerah sekitar stomata.
b.         Jaringan dasar
Jaringan dasar tersusun atas sel-sel parenkim yang membentuk suatu jaringan yang sederhana pada tumbuhan yang menempati tempat disebelah dalam jaringan epidermis. Jaringan parenkin terdiri atas sel-sel hidup, letak selnya renggang sehingga terdapat rongga antar interseluler. Rongga ini memungkinkan untuk memperlancar pertukaran gas. Jaringan parenkim yang terdiri atas jaringan tiang dan jaringan spon berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis dan tempat menyimpan cadangan makanan.
c.         Jaringan penunjang (skelenkim dan kolenkim)
Jaringan penunjang terdiri atas sel-sel yang mengalami penebalan dinding dari lignin dan selolusa sehingga menjadi kuat. Berfungsi menyokong atau memperkokoh tubuh tumbuhan.
d.        Jaringan pengangkut (Floem dan Xilem)
Jaringan pengangkut ini terdiri atas sel-sel berstruktur deret memanjang membentuk buluh atau saluran yang berfungsi sebagai alat pengangkut. Jaringan pengangkut Xilem berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara dari akar menuju daun dan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh  (Pratiwi,  2000).




BAB III
METODEOLOGI PRAKTIKUM

3.1  Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 13 November 2015 pada pukul 14:30 – 16:00 WIB. Bertempat di Laboratorium Fakultas MIPA Biologi, jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas PGRI Palembang.
3.2  Alat dan Bahan
Alat    : Mikroskop
             Silet
            Bahan : Tanaman jagung ( Zea mays)
                         kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
                         Aquades (air)

3.3  Cara Kerja
- Preparat yang telah disediakan diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah, kemudian perbesaran kuat
    -   Beberapa sel / jaringan digambar dan dilengkapi dengan keterangannya
 -  Organ-organ (akar, batang, daun, bunga) diamati dengan        memperhatikan bagian masing-masing
- Buatlah irisan penampang melintang dari biji jagung,dan bunga kembang sepatu,  irisan di buat setipis mungkin.
- Periksa/lihat butir-butir Aleuron yang terdapat dalam lapisan sel endosperm yang bagian luar, sehingga lapisan sel jagung yang terluar itu dinamakan lapisan aleuron.
-    Letakkan irisan tersebut di atas gelas benda dan beri setetes air. Tutup dengan gelas penutup.
- Amati irisan tersebut menggunakan mikroskop.


4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan, tanaman jagung merupakan tumbuhan biji tunggal dan mempunyai ciri-ciri umum yaitu embrio mempunyai satu kotiledon, daun sempit dengan tulang daun sejajar, batang tidak bercabang tetapi beruas-beruas, jaringan pengangkut sedikit dan tersebar, tidak mempunyai kambium (kecuali familia liliceae). Jagung berasal dari kelas monocotyledonae (tumbuhan berkeping satu) atau sering disebut dangan tumbuhan berumah satu, yaitu tumbuhan yang menghasilkan bunga jantan dan bunga betina yang terpisah tapi masih berada dalam satu pohon. Bunga jantan tumbuh di bagian atas pohon berupa bilah-bilah yang mengandung serbuk sari. Bunga betina terdapat pada sisi diantara daun dan batang, mengalami penyerbukan dengan dibuahi oleh serbuk sari dan akan berkembang menjadi buah jagung. Daun jagung berbentuk mamanjang seperti pita dengan  urat daun yang sejajar serta terdapat ikatan pembuluh (jaringan pengangkut). Akar jagung merupakan akar serabut, yaitu akar yang keluar dari pangkal batang dan berbentuk seperti serabut.
Hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh bahwa tanaman jagung sebagai tanaman monokotil yang memiliki ciri-ciri umum yaitu mempunyai akar serabut dan biasanya berdaun sejajar. Jagung mempunyai ciri tumbuh pada habitat yang lembab seperti didaerah persawahan dan perkebunan. Selain itu jagung tumbuh hanya pada saat gelap dan memiliki bunga ganda yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga betina ini terletak pada ketiak batang dan bunga jantannya tumbuh di ujung batang dengan bentuk seperti tanaman padi. Bunga betina tanaman jagung ini berbentuk telur dengan putik yang panjang dan bercabang dua. Buah yang masak berwarna putih atau orange.
Tanaman kembang sepatu merupakan tanaman dikotil dengan akar tunggang. Kembang sepatu memiliki ciri-ciri merupakan tumbuhan perdu, daun bertangkai dengan bentuk bulat telur dengan ujung yang meruncing, kebanyakan tidak berlekuk, tepi daun bergerigi dan kasar selain itu pangkalnya runcing, bertulang daun menjari. Daun kembang sepatu merupakan daun yang tidak lengkap karena pada daun kembang sepatu tidak memiliki pelepah daun. Bunga kembang sepatu tergolong bunga yang lengkap atau sempurna. Kesempurnaan dari kembang sepatu dilihat dari kelengkapan alat reproduksinya seperti benang sari dan putik, mahkota bunga, kelopak bunga dan tangkai bunganya. Bunga berdiri sendiri di ketiak dengan kelopak berbentuk daun dan tangkai yang beruas-ruas. Selain itu pada putik pada kembang sepatu terletak di atas benang sari dan stamen terdiri atas kepala sari dan tangkai sari, pada kepala sari terdapat kotak sari yang di dalamnya terdapat serbuk yang menghasilkan sel kelamin jantan.
Pada tumbuhan kembang sepatu, bunganya merupakan bunga yang hermaprodit yaitu bunga yang memiliki alat kelamin jantan (serbuk sari) dan alat kelamin betina (putik) dalam setiap kuntumnya. Begitu pula halnya dengan kembang merak. Daun pada kembang sepatu menunjukkan bahwa tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan yang tidak sempurna karena hanya mempunyai bagian tangkai dan helaian saja. Bunga kembang sepatu juga bisa dikatakan belum sempurna karena hanya memiliki putik, mahkota, bunga, kelopak, bunga, hipantium, dan kelopak tambahan.
Dilihat dari keberadaannya kembang sepatu bisa digolongkan ke dalam bunga tunggal, sedangkan bunga merak dilihat dari banyaknya bunga dalam satu tangkai dapat digolongkan sebagai bunga majemuk.














BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1  Kesimpulan
Dari hasil praktikum kali ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.2.Jaringan pada tumbuhan terdiri dari jaringan muda (meristematik) dan jaringan dewasa. Jaringan dewasa terdiri dari jaringan epidermis, parenkim, sklerenkim, kolenkim, dan jaringan pengangkut.

5.2  Saran
Sebaiknya sebelum melaksanakan praktikum hendaknya praktikan memeriksa kembali bahan yang diamati sudah tersedia atau tidak, agar saat melaksanakan praktikum tidak ada kendala lagi dengan bahan yang akan diamati.















DAFTAR PUSTAKA
Anshari, S. 1997. Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman. Bineka Cipta. Jakarta
Brotowijoyo. 1994. Zoologi Dasar. Erlangga. Jakarta.
Mader, S.S. 2004. Biology. Boston: McGraw-Hill.
Makalah008. organ dan system organ 06 desember 2012. http blogspot.co.id
Pratiwi, A. D. 2000. Penuntun Biologi. Erlangga. Jakarta
Parlan , V. F.1995. Panduan Belajar Biologi. Yudistira. Jakarta.
Saktiyono.1999. Biologi SMU. Jakarta.Erlangga
Santosa Woelaningsih Sri.(2001).Buku Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jakarta:Universitas Terbuka
     Sumawar,dkk.1994. IPA-Biologi IA. Jakarta. Erlangga

1 komentar:

  1. CASINO - SAINTURES, CASINO - Mapyro
    아산 출장마사지 casino › 사천 출장안마 info › id=co 익산 출장샵통영 출장샵 casino › info › id=co View CASINO (casino) 김해 출장마사지 location in SAINTURES, United States, United States, revenue, industry and

    BalasHapus